Isi Artikel Utama

Abstrak

Tulisan ini bertujuan menggambarkan faktor-faktor yang menyebabkan anak ditelantarkan, serta dampak yang dialami oleh anak yang ditelantarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif analisis. Subyek penelitian adalah anak-anak yang ditelantarkan dengan kategori usia 10 sampai 18 tahun dan orang tua atau keluarga. Dari hasil analisis temuan penelitian didapatkan gambaran bahwa faktor pemicu yang menyebabkan anak terlantar adalah perceraian orang tua dan perlakuan salah yang diterima anak, serta ekonomi keluarga dan pendidikan orang tua yang rendah. Dampak perceraian dan perlakuan salah yang dialami anak menyebabkan hak dan kebutuhan anak terabaikan bahkan tidak terpenuhi secara layak dan optimal. Situasi ini akhirnya mendorong anak melakukan aktivitas di luar rumah dengan menjadi pedagang asongan, tukang cuci kuburan, pekerja rumah tangga dan tukang ojek. Dengan melaksanakan kegiatan atau aktivitas di luar rumah yang menyita waktu dan tenaga, mereka tidak memiliki waktu untuk bersekolah.

Kata Kunci

anak terlantar hak-hak anak kebutuhan anak masalah keluarga

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Nancy Rahakbauw

Nancy Rahakbauw, Dosen S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon

Cara Mengutip
Rahakbauw, N. . (2016). Faktor-faktor Anak Ditelantarkan dan Dampaknya: (Studi di Kota Ambon). INSANI, 3(1), 32–45. Diambil dari https://jurnal.widuri.ac.id/index.php/insani/article/view/31

Referensi

  1. Barker, Robert L. 1999. The Social Work Dictionary. Washington DC: National Association of Social Workers (NASW) Press.
  2. Damanik, Juda dan Cynthia Pattiasina. 2008. Buku Pintar Pekerja Sosial Jilid I (Terjemahan). Jakarta: BPK Gunung Mulia dan Building Professional Social Work In Developing Countries.
  3. Goble, Frank G. 1994. Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow (Terjemahan). Yogyakarta: Kanisius.
  4. Goode, William J. 1995. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara.
  5. Gosita Arief. 1989. Masalah Perlindungan Anak. Jakarta: Penerbit Akademia Presindo.
  6. Gunarsah D.Singgih. 1982. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
  7. Huraerah Abu. 2007. Child Abuse: Kekerasan Terhadap Anak (Edisi Revisi). Bandung: Penerbit Nuansa.
  8. Johnson, Louise C and Charles L. Schwartz. 1991. Social Welfare: A Response to Human Needs. Boston: Allyn & Bacon.
  9. Khairuddin. 1985. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Nur Cahaya.
  10. Khaizu, Ingata. 2009. Upaya-upaya Perlindungan Oleh Organisasi Sosial Keagamaan Lokal Bagi Anak yang Berada Pada Pemukiman Rawan Untuk Tereksploitasi Secara Ekonomi dan Seksual (Skripsi). Depok: FISIP UI.
  11. Kusnandi, Rusmil. 2004. Penganiayaan dan Kekerasan Terhadap Anak (Makalah, Tidak Diterbitkan). Bandung.
  12. Lemme, BH. 1995. Development in Adulthood. USA: Allyn & Bacon.
  13. Mulyadi, Yadi, dkk (ed). 1995. Sosiologi. Jakarta: Yudistira.
  14. Moenir, HAS. 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
  15. Ronawaty, Anasiru. 2011. Implementasi ModelModel Kebijakan Penanggulangan Anak Jalanan di Kota Makasar.
  16. Santrock, John W. 1995. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi Kelima, Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
  17. Sears, David O; Jonatan L. Freedman; L. Anne Peplau. 1992. Psikologi Sosial (Edisi Kelima, Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
  18. Subandiroso. 1987. Sosiologi Antropologi I (Program Pengetahuan Budaya dan IlmuIlmu Sosial). Klaten: Intan Pariwara.
  19. Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum Pemikiran. Bandung: Lembaga Studi Pembangunan STKS.
  20. Suharto, Edi. 2010. Pendidikan dan Praktik Pekerjaan Sosial di Indonesia: Melacak Masa Lalu, Merajut Masa Depan. Bandung: STKS PRESS.
  21. Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  22. Walton, Elaine, Sanda- Beckler, Patricia, Mannes, Marc. Editors. 2001. Balancing FamilyCentered Services and Child Well-Being: Exploring Issues in Policy, Practice, Theory, and Research. New York: Columbia University Press.
  23. Yohandarwati, dkk. 2003. Sistem Perlindungan Sosial: Suatu Kajian Awal. Jakarta: Direktorat Kependudukan, Kesejahteraan dan Pemberdayaan Perempuan, BAPPENAS.
  24. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 27 Tahun 1984 Tentang Bantuan Terhadap Anak yang Kurang Mampu, Anak Cacat dan Anak Bermasalah. Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia, 1984.
  25. Konvensi Hak Anak. 2002. Deklarasi Dunia Mengenai Kelangsungan Hidup Perlindungan dan Pengembangan Anak. Jakarta: Departemen Sosial RI, 2002.
  26. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 08 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2012.
  27. Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak.
  28. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
  29. Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial.